Senin, 05 Januari 2015

spesifikasi Belajar Pengetahuan Deklaratif


Belajar Pengetahuan Deklaratif


Pengertian Pengetahuan Deklaratif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Deklaratif adalah pernyataan jelas dan ringkas. Pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang hal-hal yang nyata. Pengetahuan deklaratif meliputi fakta dan data yang terpisah-pisah, himpunan fakta, generalisasi dan teori.
Pengetahuan deklaratif sangat beragam, bisa berupa pengetahuan tentang fakta, generalisasi, pengalaman pribadi atau aturan tertentu. Belajar pengetahuan deklaratif sinonim dengan pembentukan makna.
Pengetahuan deklaratif terbentuk apabila proposisi baru berkaitan dengan proposisi lama. Dimana proposisi menurut KBBI adalah rancangan usulan ,dan juga dapat diartikan sebagai argumentasi, pengalaman, informasi, dsb. Dengan bertemunya proposisi baru dan proposisi lama, maka akan menimbulkan pengetahuan baru.
Pengetahuan deklaratif identik dengan :
·      Memori jangka pendek
Memori jangka pendek merupakan suatu informasi yang ada dalam memori/ingatan seseorang dalam jangka waktu kurang dari 20 detik. Memori kerja yang berfungsi menyimpan informasi untuk sementara dalam jumlah yang terbatas.
·      Memori jangka panjang
Memori jangka panjang menyimpan informasi yang akan digunakan di kemudian hari, dimana memori jangka panjang bertahan lebih lama.
·      Memori kerja
Memori kerja adalah tempat dimana informasi baru ini berada dan digabungkan dengan pengetahuan yang berasal dari memori jangka panjang (informasi lama)

Perbedaan Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka Panjang

Jenis Memori

Memori Jangka Pendek

Memori Jangka Panjang/Tertentu

Input / Masukan
Sangat cepat
Relatif lambat
Kapasitas
Terbatas
Praktis tidak terbatas
Durasi
Sangat cepat, 20 - 30 detik
Praktis tidak terbatas
Isi
Kata-kata, gambar-gambar, ide-ide, kalimat-kalimat
Jaringan proposisi, skemata, produksi-produksi pemikiran, gambaran-gambaran, episodik
Pengambilan Kembali / Retrieval
Langsung
Bergantung representasi dan pengorganisasian


 Memperoleh Pengetahuan Baru Deklaratif
Pengetahuan deklaratif disajikan dalam proposisi-proposisi dan jaringan-jaringan proposisi. Pengetahuan deklaratif dapat diperoleh melalui :
A.      Tingkat-tingkat Aktivitas dalam Jaringan Proposisi
Proposisi memiliki tingkatan aktivitas. Pada waktu tertentu sebagian kecil dari proposisi tersebut tidak aktif, tetapi sebagian proposisi tersebut dapat aktif ketika sedang mengalami proses berfikir. Proposisi tersebut merupakan pengetahuan lama, bukan pengetahuan  baru.
Dengan mndapatkan informasi dalam kalimat baru maka seseorang diharuskan berfikir mengenai arti kata-kata dari kalimat itu dan informasi yang berkaitan dengan kalimat yang diperoleh. Proses ini disebut dengan penyebaran aktivasi. Di dalam proses penyebaran aktivasi suatu proposisi tertentu yang aktif meneruskan aktivasi ke proposisi yang berhubungan. Penyebaran aktivasi melandasi banyak proses berpikir.

B.       Prinsip Perolehan Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan deklaratif baru diperoleh bila suatu proposisi yang baru disimpan dengan proposisi-proposisi yang berhubungan dalam jaringan proposisi. Proposisi baru diperoleh melalui gagasan, gagasan yang merupakan kesimpulan bukan suatu gagasan yang timbul dari memori jangka panjang, tetapi gagasan ini merupakan proses dari suatu pemikiran.
Bentuk proposisi yang baru disebut elaborasi, proposisi ini menambahkan informasi dari informasi yang telah masuk.

Prinsip tentang perolehan pengetahuan, yaitu:
1- Proposisi baru mencambuk pemanggilan pengetahuan sebelumnya melalui penyebaran aktivasi.
2- Proposisi baru dan pengetahuan sebelumnya dapat menstimulasi proposisi baru lainnya pada diri siswa.
3- Semua proposisi baru (baik yang disajikan oleh lingkungan maupun yang timbul pada diri siswa) disimpan berdekatan dengan pengetahuan sebelumnya.

C.      Kebermaknaan
Bermakna adalah suatu hal yang mengandung arti penting. Syarat untuk belajar ialah terjadiya hubungan antara pengetahuan baru dan pengetahuan lama (pengetahuan sebelumnya). Karena langkah-langkah dalam memperoleh pengetahuan tidak memberi kesempatan untuk mempelajari informasi yang sama sekali tidak “bermakna”.
Jaringan proposisi terbentuk ketika seseorang telah membentuk lebih dari satu proposisi yang memiliki kesamaan gagasan.
Makna harus terkandung dalam hubungan-hubungan antara bagian-bagian struktur pengetahuan. Belajar pengetahuan deklaratif sama dengan belajar pembentukan makna. Jika tidak ada makna yang dibentuk, maka tidak ada hal yang dipelajari. Dan memang benar bahwa informasi yang memiliki makna dapat dipelajari dan diingat lebih baik.
 
D.      Pemanggilan dan Konstruksi Pengetahuan Deklaratif
Pemanggilan merupakan suatu usaha untuk menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan yang telah didapat dan disimpan sejak lama. Suatu proses pemanggilan dapat dimulai dengan sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang, atau jika orang tersebut membaca suatu pertanyaan. Tidak hanya dari orang lain, proses pemanggilan juga dapat dimulai ketika memiliki pertanyaan untuk diri sendiri.
Jika seseorang gagal atau kesulitan untuk menemukan fakta-fakta yang dicari. Maka dianjurkan seseorang tersebut mengkonstruk informansi yang diperlukan dari pengetahuan yang dikeluarkan.
Pemanggilan dan konstruksi pengetahuan deklaratif tergantung pada penyebaran aktivasi. Dalam pemanggilan, aktivasi menyebar melalui perangsang-perangsang ke proposisi yang akan dipanggil. Dalam konstruksi, aktivasi menyebar melalui perangsang-perangsang ke informasi yang berhubungan, dan proposisi-proposisi logis beroperasi terhadap informasi ini untuk menghasilkan jawaban.

E.       Elaborasi Pengetahuan Deklaratif
Elaborasi ialah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi yang sedang dipelajari. Elaborasi dapat memperlancar pemanggilan dengan dua cara, yaitu :
Pertama, menyediakan alternatif cara untuk memanggil agar aktivasi menyebar. Jadi, jika satu cara mengalami kegagalan masih ada cara kedua.
Kedua, menyediakan informasi tambahan yang dapat berguna untuk menmberikan jawaban.
Elaborasi dapat mengambil beberapa bentuk, yaitu elaborasi yang lebih efektif sebagai perangsang pemanggilan. Elaborasi efektif mengikat menjadi satubagian-bagian proposisi-proposisi yang ingin diingat seseorang dan menstimulasi pemanggilan apa yang dipelajari. Elaborasi yang kurang efektif tidak melakukan hal-hal itu.
Prinsip penyebaran aktivasi memberikan penjelasan tentang mengapa elaborasi-elaborasi yang tepat lebih baik untuk menghafal dari pada elaborasi-elaborasi yang kurang tepat. Elaborasi yang tepat tidak menyediakan kesempatan bagi penhyebaran aktivasi untuk menjauhi informasi yang harus diingat. Tetapi dengan pernyataan tersebut bukan berarti elaborasi yang kurang efektif selalu memiliki efek yang negatif.

F.       Organisasi Pengetahuan Deklaratif
Organisasi adalah proses pembagian kumpulan informasi menjadi bagian-bagian kumpulan dan penentuan hubungan antara bagian-bagian kumpulan informasi itu.
·           Efek Organisasi terhadap menghafal
Organisani dapat membantu seseorang untuk menghafal atau mengingat suatu informasi. Organisasi dapat digambarkan dengan pengelompokkan, misalnya berupa bagan, tabel, dan pengelompokkan gambar-gambar.
Menurut penelitian yang telah dilakuakn para ahli dapat di simpulkan bahwa jumlah yang dihafal meningkat sesuai dengan tingginya kelas murid dan banyaknya jumlah yang dikelompokkan, jadi anak-anak yang lebih tua dapat menghafalkan lebih banyak karena mereka mengelompokkan lebih banyak. Proses organisasimeningkatkan kemampuan menghafal baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
·           Mekanisme organisasi
Organisasi menyediakan hubungan-hubungan yang erat dengan informasi yang dihafal, sehingga penyebaran aktivasi akan tinggal dalam daerah yang relevan dari memori jangka panjang.

G.      Pertolongan Elaborasi dan Organisasi dalam Pengajaran
Pada umumnya, elaborasi dan organisasi sangat membantu dalam menghafal. Tetapi tidak semua orang dapat ber-elaborasi secara spontan. Banyak yang dapat dilakukan melalui pengajaran atau materi tambahan untuk meningkatkan penggunaan proses elaborasi dan organisasi pada para siswa.
Untuk meningkatkan penggunaan proses-proses elaborasi dan organisasi pada seseorang, terutama pada siswa dapat dengan cara :
·           Elaborasi
Meminta siswa untuk membentuk gambaran-gambaran mental, menggunakan analogi-analogi untuk materi pelajaran yang tidak dikenal siswa dan yang terlalu abstrak, sehingga tidak dapat membentuk elaborasi-elaborasi.
·           Organisasi
Memberikan suatu daftar yang berisi garis-garis besar pelajaran. Prosedur lain yang dapat memperlancar organisasi adalah meminta para siswa untuk memberikan contoh konsep-konsep baru meminta mereka untuk melengkapi suatu garis-garis besar pelajaran, atau menggunakan kata-kata untuk merangsang organisasi.
Daftar prosedur-prosedur dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang proses-proses belajar deklaratif tergantung pada imajinasi guru sebagai perencana pelajaran.
Dengan demikian, lebih baik kita memperhatikan hal yang tidak baik daripada yang baik dilakukan untuk merangsang perolehan pengetahuan deklaratif. Hal yang sudah jelas ialah tidak menyajikan materi pelajaran baru dengan cara mengurangi kebermaknaannya dan organisasi. 


  Simpulan

Pengetahuan deklaratif diperoleh dengan mengaitkan informasi yang baru dengan informasi yang telah lama diperoleh. Dengan demikian pengetahuan baru dan engetahuan lama yang berkaitan tersimpan dalam sebuah jaringan proposisi. Pengetahuan deklaratif dapat dipanggil apabila suatu perangsang mengaktifkan suatu daerah tertentu dalam jaringan proposisi dan aktivasi ini kenyebar ke daerah-daerah yang berhubungan, sehingga memori yang diinginkan teraktivasi.
Elaborasi ialah suatu proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada pengetahuan baru.penambahan pengetahuan menyediakan cara lain untuk pemanggilan dan informasi tambahan untuk konstruksi. Organisasi merupakan cara yang efektif untuk menolong pengingatan informasi. Banyak cara yang dapat digunakan untuk merangsang elaborasi dan organisasi. Tetapi seseorang tidak diperbolehkan untuk penyajikan pengetahuan baru dengan mengurangi kebermaknaannya.
Generalisasi adalah proses memperluas prosedur penerapan pengenalan-pola, sedangkan diskriminasi adalah proses yang mempersempit prosedur pengenalan-pola. Proseduralisasi dan komposisi adalah proses yang mempengaruhi perolehan urutan-urutan aksi.
Semua proses belajar mengenai pengetahuan prosedural tergantung pada latihan dan umpan balik.

Daftar Rujukan
Wilis, Dahar R. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Tanti, K. 2011. Belajar Pengetahuan Deklaratif dan Pengetahuan Prosedural, (Online), (http://kizt.blogspot.com/2011/11/belajar-pengetahuan-deklaratif-dan.html), diakses 10 November 2014.
Khairani, Y. 2010. Pengetahuan Deklaratif dan Pengetahuan Prosedural, (Online), (http://yulpunya.blogspot.com/2010/11/pengetahuan-deklaratif-dan-pengetahuan.html), diakses  11 November 2014.