Belajar
Pengetahuan Deklaratif
Pengertian Pengetahuan Deklaratif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Deklaratif adalah pernyataan jelas dan
ringkas. Pengetahuan
deklaratif yaitu pengetahuan tentang hal-hal yang nyata. Pengetahuan deklaratif meliputi fakta
dan data yang terpisah-pisah,
himpunan fakta, generalisasi dan teori.
Pengetahuan
deklaratif sangat beragam, bisa berupa pengetahuan tentang fakta, generalisasi,
pengalaman pribadi atau aturan tertentu. Belajar pengetahuan deklaratif sinonim
dengan pembentukan makna.
Pengetahuan deklaratif terbentuk apabila proposisi
baru berkaitan dengan proposisi lama. Dimana proposisi menurut KBBI adalah rancangan usulan ,dan
juga dapat diartikan sebagai argumentasi, pengalaman, informasi, dsb. Dengan
bertemunya proposisi baru dan proposisi lama, maka akan menimbulkan pengetahuan
baru.
Pengetahuan deklaratif identik dengan :
· Memori
jangka pendek
Memori
jangka pendek merupakan suatu informasi yang ada dalam memori/ingatan seseorang
dalam jangka waktu kurang dari 20 detik. Memori kerja yang
berfungsi menyimpan informasi untuk sementara dalam jumlah yang terbatas.
· Memori
jangka panjang
Memori
jangka panjang menyimpan informasi yang akan digunakan di kemudian hari, dimana
memori jangka panjang bertahan lebih lama.
· Memori kerja
Memori kerja adalah tempat dimana informasi baru ini berada dan digabungkan
dengan pengetahuan yang berasal dari memori jangka panjang (informasi lama)
Perbedaan Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka Panjang
Jenis Memori |
Memori Jangka Pendek |
Memori Jangka Panjang/Tertentu |
Input / Masukan
|
Sangat cepat
|
Relatif lambat
|
Kapasitas
|
Terbatas
|
Praktis tidak terbatas
|
Durasi
|
Sangat cepat, 20 - 30 detik
|
Praktis tidak terbatas
|
Isi
|
Kata-kata, gambar-gambar, ide-ide, kalimat-kalimat
|
Jaringan proposisi, skemata, produksi-produksi
pemikiran, gambaran-gambaran, episodik
|
Pengambilan Kembali / Retrieval
|
Langsung
|
Bergantung representasi dan pengorganisasian
|
Memperoleh Pengetahuan Baru Deklaratif
Pengetahuan
deklaratif disajikan dalam proposisi-proposisi dan jaringan-jaringan proposisi.
Pengetahuan deklaratif dapat diperoleh melalui :
A.
Tingkat-tingkat
Aktivitas dalam Jaringan Proposisi
Proposisi
memiliki tingkatan aktivitas. Pada waktu tertentu sebagian kecil dari proposisi
tersebut tidak aktif, tetapi sebagian proposisi tersebut dapat aktif ketika
sedang mengalami proses berfikir. Proposisi tersebut merupakan pengetahuan
lama, bukan pengetahuan baru.
Dengan
mndapatkan informasi dalam kalimat baru maka seseorang diharuskan berfikir
mengenai arti kata-kata dari kalimat itu dan informasi yang berkaitan dengan
kalimat yang diperoleh. Proses ini disebut dengan penyebaran aktivasi. Di dalam proses penyebaran aktivasi suatu
proposisi tertentu yang aktif meneruskan aktivasi ke proposisi yang
berhubungan. Penyebaran aktivasi melandasi banyak proses berpikir.
B.
Prinsip
Perolehan Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan
deklaratif baru diperoleh bila suatu proposisi yang baru disimpan dengan
proposisi-proposisi yang berhubungan dalam jaringan proposisi. Proposisi baru
diperoleh melalui gagasan, gagasan yang merupakan kesimpulan bukan suatu
gagasan yang timbul dari memori jangka panjang, tetapi gagasan ini merupakan
proses dari suatu pemikiran.
Bentuk
proposisi yang baru disebut elaborasi,
proposisi ini menambahkan informasi dari informasi yang telah masuk.
Prinsip
tentang perolehan pengetahuan, yaitu:
1- Proposisi
baru mencambuk pemanggilan pengetahuan sebelumnya melalui penyebaran aktivasi.
2- Proposisi
baru dan pengetahuan sebelumnya dapat menstimulasi proposisi baru lainnya pada
diri siswa.
3- Semua
proposisi baru (baik yang disajikan oleh lingkungan maupun yang timbul pada
diri siswa) disimpan berdekatan dengan pengetahuan sebelumnya.
C.
Kebermaknaan
Bermakna
adalah suatu hal yang mengandung arti penting. Syarat untuk belajar ialah
terjadiya hubungan antara pengetahuan baru dan pengetahuan lama (pengetahuan
sebelumnya). Karena langkah-langkah dalam memperoleh pengetahuan tidak memberi
kesempatan untuk mempelajari informasi yang sama sekali tidak “bermakna”.
Jaringan
proposisi terbentuk ketika seseorang telah membentuk lebih dari satu proposisi
yang memiliki kesamaan gagasan.
Makna
harus terkandung dalam hubungan-hubungan antara bagian-bagian struktur
pengetahuan. Belajar pengetahuan deklaratif sama dengan belajar pembentukan
makna. Jika tidak ada makna yang dibentuk, maka tidak ada hal yang dipelajari.
Dan memang benar bahwa informasi yang memiliki makna dapat dipelajari dan
diingat lebih baik.
D.
Pemanggilan
dan Konstruksi Pengetahuan Deklaratif
Pemanggilan
merupakan suatu usaha untuk menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan
yang telah didapat dan disimpan sejak lama. Suatu proses pemanggilan dapat
dimulai dengan sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang, atau jika orang
tersebut membaca suatu pertanyaan. Tidak hanya dari orang lain, proses
pemanggilan juga dapat dimulai ketika memiliki pertanyaan untuk diri sendiri.
Jika
seseorang gagal atau kesulitan untuk menemukan fakta-fakta yang dicari. Maka
dianjurkan seseorang tersebut mengkonstruk informansi yang diperlukan dari
pengetahuan yang dikeluarkan.
Pemanggilan
dan konstruksi pengetahuan deklaratif tergantung pada penyebaran aktivasi.
Dalam pemanggilan, aktivasi menyebar
melalui perangsang-perangsang ke proposisi yang akan dipanggil. Dalam konstruksi, aktivasi menyebar melalui
perangsang-perangsang ke informasi yang berhubungan, dan proposisi-proposisi
logis beroperasi terhadap informasi ini untuk menghasilkan jawaban.
E.
Elaborasi
Pengetahuan Deklaratif
Elaborasi
ialah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi yang sedang
dipelajari. Elaborasi dapat memperlancar pemanggilan dengan dua cara, yaitu :
Pertama,
menyediakan alternatif cara untuk memanggil agar aktivasi menyebar. Jadi, jika
satu cara mengalami kegagalan masih ada cara kedua.
Kedua, menyediakan
informasi tambahan yang dapat berguna untuk menmberikan jawaban.
Elaborasi
dapat mengambil beberapa bentuk, yaitu elaborasi yang lebih efektif sebagai
perangsang pemanggilan. Elaborasi efektif mengikat menjadi satubagian-bagian
proposisi-proposisi yang ingin diingat seseorang dan menstimulasi pemanggilan
apa yang dipelajari. Elaborasi yang kurang efektif tidak melakukan hal-hal itu.
Prinsip
penyebaran aktivasi memberikan penjelasan tentang mengapa elaborasi-elaborasi
yang tepat lebih baik untuk menghafal dari pada elaborasi-elaborasi yang kurang
tepat. Elaborasi yang tepat tidak menyediakan kesempatan bagi penhyebaran
aktivasi untuk menjauhi informasi yang harus diingat. Tetapi dengan pernyataan
tersebut bukan berarti elaborasi yang kurang efektif selalu memiliki efek yang
negatif.
F.
Organisasi
Pengetahuan Deklaratif
Organisasi
adalah proses pembagian kumpulan informasi menjadi bagian-bagian kumpulan dan
penentuan hubungan antara bagian-bagian kumpulan informasi itu.
·
Efek Organisasi terhadap menghafal
Organisani
dapat membantu seseorang untuk menghafal atau mengingat suatu informasi.
Organisasi dapat digambarkan dengan pengelompokkan, misalnya berupa bagan,
tabel, dan pengelompokkan gambar-gambar.
Menurut
penelitian yang telah dilakuakn para ahli dapat di simpulkan bahwa jumlah yang
dihafal meningkat sesuai dengan tingginya kelas murid dan banyaknya jumlah yang
dikelompokkan, jadi anak-anak yang lebih tua dapat menghafalkan lebih banyak
karena mereka mengelompokkan lebih banyak. Proses organisasimeningkatkan
kemampuan menghafal baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
·
Mekanisme organisasi
Organisasi
menyediakan hubungan-hubungan yang erat dengan informasi yang dihafal, sehingga
penyebaran aktivasi akan tinggal dalam daerah yang relevan dari memori jangka
panjang.
G.
Pertolongan
Elaborasi dan Organisasi dalam Pengajaran
Pada
umumnya, elaborasi dan organisasi sangat membantu dalam menghafal. Tetapi tidak
semua orang dapat ber-elaborasi secara spontan. Banyak yang
dapat dilakukan melalui pengajaran atau materi tambahan untuk meningkatkan
penggunaan proses elaborasi dan organisasi pada para siswa.
Untuk
meningkatkan penggunaan proses-proses elaborasi dan organisasi pada seseorang,
terutama pada siswa dapat dengan cara :
·
Elaborasi
Meminta
siswa untuk membentuk gambaran-gambaran mental, menggunakan analogi-analogi
untuk materi pelajaran yang tidak dikenal siswa dan yang terlalu abstrak,
sehingga tidak dapat membentuk elaborasi-elaborasi.
·
Organisasi
Memberikan suatu daftar
yang berisi garis-garis besar pelajaran. Prosedur
lain yang dapat memperlancar organisasi adalah meminta para siswa untuk
memberikan contoh konsep-konsep baru meminta mereka untuk melengkapi suatu
garis-garis besar pelajaran, atau menggunakan kata-kata untuk merangsang
organisasi.
Daftar
prosedur-prosedur dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang proses-proses
belajar deklaratif tergantung pada imajinasi guru sebagai perencana pelajaran.
Dengan demikian, lebih baik kita memperhatikan hal yang tidak baik daripada
yang baik dilakukan untuk merangsang perolehan pengetahuan deklaratif. Hal yang
sudah jelas ialah tidak menyajikan materi pelajaran baru dengan cara mengurangi
kebermaknaannya dan organisasi.
Simpulan
Pengetahuan
deklaratif diperoleh dengan mengaitkan informasi yang baru dengan informasi
yang telah lama diperoleh. Dengan demikian pengetahuan baru dan engetahuan lama
yang berkaitan tersimpan dalam sebuah jaringan proposisi. Pengetahuan
deklaratif dapat dipanggil apabila suatu perangsang mengaktifkan suatu daerah
tertentu dalam jaringan proposisi dan aktivasi ini kenyebar ke daerah-daerah
yang berhubungan, sehingga memori yang diinginkan teraktivasi.
Elaborasi
ialah suatu proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada pengetahuan
baru.penambahan pengetahuan menyediakan cara lain untuk pemanggilan dan
informasi tambahan untuk konstruksi. Organisasi merupakan cara yang efektif
untuk menolong pengingatan informasi. Banyak cara yang dapat digunakan untuk
merangsang elaborasi dan organisasi. Tetapi seseorang tidak diperbolehkan untuk
penyajikan pengetahuan baru dengan mengurangi kebermaknaannya.
Generalisasi
adalah proses memperluas prosedur penerapan pengenalan-pola, sedangkan
diskriminasi adalah proses yang mempersempit prosedur pengenalan-pola.
Proseduralisasi dan komposisi adalah proses yang mempengaruhi perolehan
urutan-urutan aksi.
Semua
proses belajar mengenai pengetahuan prosedural tergantung pada latihan dan
umpan balik.
Daftar
Rujukan
Wilis,
Dahar R. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta:
Erlangga.
Tanti, K. 2011. Belajar Pengetahuan Deklaratif dan Pengetahuan Prosedural, (Online),
(http://kizt.blogspot.com/2011/11/belajar-pengetahuan-deklaratif-dan.html),
diakses 10 November 2014.
Khairani, Y. 2010. Pengetahuan Deklaratif dan Pengetahuan Prosedural, (Online), (http://yulpunya.blogspot.com/2010/11/pengetahuan-deklaratif-dan-pengetahuan.html),
diakses 11 November 2014.